Kamis, 26 Februari 2015

BISAKAH UANG MEMBERIKAN KEBAHAGIAAN ?




Ini adalah pertanyaan kuno, “dapatkah uang membeli kebahagiaan?”

Selama beberapa tahun terakhir, penelitian baru telah memberi kita pemahaman yang lebih dalam hubungan antara apa yang kita peroleh dan bagaimana kita merasa. Para ekonom telah meneliti hubungan antara pendapatan dan kebahagiaan di setiap negara, dan psikolog telah menggali individu untuk mencari tahu apa yang benar-benar membuat kita merasa senang ketika mendapatkan uang.

Hasilnya, pada pandangan pertama, mungkin tampak sedikit jelas: Ya, orang-orang dengan pendapatan yang lebih tinggi, secara umum, lebih bahagia daripada mereka memiliki pendapatan rata-rata atau lebih rendah.

Singkatnya, penelitian terbaru ini menunjukkan, kekayaan saja tidak memberikan jaminan kehidupan yang baik. Yang penting lebih banyak daripada penghasilan besar adalah bagaimana orang menghabiskan uang tersebut. Misalnya, memberikan uang membuat orang jauh lebih bahagia daripada melimpahi pada diri mereka sendiri. Dan ketika mereka menghabiskan uang pada diri mereka sendiri, orang-orang jauh lebih bahagia ketika mereka menggunakannya untuk pengalaman seperti perjalanan disbanding berbelanja.

Pengalaman Tentang Apa Yang Anda Pikirkan ?

Seorang peneliti bernama Ryan Howell merasa terganggu oleh teka-teki tentang uang. Banyak studi yang dilakukan selama 10 tahun terakhir telah menunjukkan bahwa pengalaman hidup memberi kita kesenangan lebih kekal daripada hal-hal materi, namun orang masih sering menyangkal diri mereka pengalaman dan memprioritaskan membeli barang-barang tertentu.

Jadi, Prof. Howell, yang seorang ahli Psikologi di San Francisco State University, memutuskan untuk melihat apa yang terjadi. Dalam sebuah penelitian yang diterbitkan awal tahun ini, ia menemukan bahwa orang berpikir pembelian bahan menawarkan nilai yang lebih baik untuk uang karena pengalaman yang singkat, dan barang-barang material yang bertahan lebih lama. Jadi, meskipun mereka kadang-kadang akan berbelanja secara Royal pada liburan atau konser tiket, ketika mereka berada merasa lebih sadar, mereka tetap berpegang pada barang-barang material.

Namun pada kenyataannya, Prof. Howell menemukan bahwa ketika orang melihat kembali pada pembelian mereka, mereka menyadari bahwa pengalaman benar-benar memberikan nilai yang lebih baik.

"Apa yang kami temukan adalah bahwa ada sesuatu hal yang besar disini," katanya. "Orang-orang berpikir bahwa pengalaman hanya akan memberikan kebahagiaan sementara, tapi mereka benar-benar memberikan baik lebih banyak kebahagiaan dan lebih tahan lama nilai. Namun kita masih terus membeli hal-hal bertipe material karena terkait kebutuhan mereka.

0 komentar:

Posting Komentar

Thanks ya udah main ke blog saya, silahkan komentar dengan bijak dan sesuai topik. Bagi yang komentar sembarang akan aku report spam. :)

Copyright © 2014 Profesional Muda Hebat