Kamis, 15 Januari 2015

Mitos Tentang Uang



Banyak dari anda yang sejak kecil sudah dikenalkan beberapa mitos oleh keluarga anda, yang sampai saat ini kebenarannya masih dipertanyakan. Bahkan sebagian besar mitos sudah menjadi bagian dari budaya suatu kelompok dan menjadi masalah ketika sebuah mitos begitu diyakini meskipun belum tentu benar. Akibatnya jika anda terlalu mempercayai mitos tersebut, anda justru tidak memiliki prinsip hidup sendiri. Beberapa ahli keuangan meminta kita untuk memikirkan kembali mitos-mitos yang menyangkut ‘uang’ dan berikut beberapa di antaranya.

Semakin Banyak Uang yang Diperoleh, Semakin Bahagia Kita
Berapa banyak uang yang mampu anda hasilkan tidak selalu menjamin anda memiliki banyak uang. Terkadang justru orang-orang yang memiliki banyak uang akan mengeluarkan banyak uang pula untuk memenuhi kebutuhannya. Pernah mendengar pepatah ketika penghasilan bertambah, maka standar hidup juga meningkat? Ada penelitian yang menunjukkan bahwa ‘apa’ yang kamu keluarkan atau habiskan secara khusus mempengaruhi kebahagian anda juga. ‘Apa’ yang dimaksud bukan selalu berarti uang, namun bisa juga waktu yang anda habiskan bersama keluarga atau orang terkasih dapat mempengaruhi tingkat kebahagiaan. Dengan begitu, mitos tentang uang mempengaruhi kebahagiaan tidak sepenuhnya benar.


Anak Menjadi Prioritas

Bagi anda yang sudah memiliki anak, tanggung jawab pertama adalah memastikan anak-anak anda berpakaian layak dan terpenuhi asupan gizinya. Namun saat anda dihadapkan pada pilihan antara menginvestasikan uang anda untuk dana pensiun atau dana pendidikan anak, anda akan terjebak pada dilema. Agar mampu merawat anak anda dengan baik, anda harus mampu merawat diri anda terlebih dahulu. Jika anda gagal mempergunakan uang anda untuk masa mendatang, anda justru akan membebani anak-anak anda. Jangan pula membiasakan diri membelikan barang-barang mahal untuk anak anda secara cuma-cuma tanpa memberikan tantangan pada anak untuk berusaha membelinya sendiri terlebih dahulu. Dengan begitu, anak akan terbiasa untuk bekerja atau berusaha terlebih dahulu untuk mendapatkan apa yang diinginkan daripada mengandalkan orang tua.

Punya Hutang itu Gak Enak

Berhutang itu memang tidak baik, terlebih jika anda berhutang untuk membeli sesuatu yang kurang bermanfaat daripada untuk investasi jangka panjang. Misal, jika anda memiliki tagihan kartu kredit yang tidak dibayarkan tiap bulan, anda akan terlilit hutang yang lebih besar. Berhutang pada teman atau kerabat juga akan beresiko merusak hubungan. Namun tidak semua hutang itu buruk, karena ada juga yang berhutang untuk diinvestasikan pada sesuatu yang dinilai kelak akan bernilai lebih di masa mendatang. Misalnya jika anda investasi properti, anda harus membutuhkan uang dalam jumlah banyak di awal investasi dengan ekspekstasi akan mendapatkan keuntungan pada lima atau sepuluh tahun mendatang

Mitos-mitos yang selama ini kita dengar sebaiknya harus kita pikirkan kembali, apakah sesuai dengan kondisi saat ini atau tidak. Tidak semua mitos itu benar, namun juga kita tidak dapat menganggap semua mitos itu salah. Jadikan mitos yang kita tahu sebagai bahan pertimbangan untuk bersikap dan berperilaku lebih bijaksana dalam menghadapi setiap masalah hidup, termasuk masalah keuangan.

0 komentar:

Posting Komentar

Thanks ya udah main ke blog saya, silahkan komentar dengan bijak dan sesuai topik. Bagi yang komentar sembarang akan aku report spam. :)

Copyright © 2014 Profesional Muda Hebat